Senin, 04 Mei 2020

SUGESTI


Upacara di pagi hari memang membosankan, mayoritas para murid setuju bagaimana tidak aku sudah merasakan pernah merasakan berada di fase itu. Hari itu datanglah seorang Syekh (Petinggi Agama), waktu sudah berjalan 6 menit sejak datangnya dia, rasanya ke heningan di pagi hari ini terasa berbeda.
Dia berkata "Pejamkan mata kalian" Aku melihat semua yg ikut upara tersebut mengikuti semua perkataannya (termasuk memejamkan mata). "Perhatikan sekitar anda, anda melihat bendera berwarna kuning itu berada di rumah mu, anda-pun bergegas masuk rumah, di situ terbaring ibunda tercinta anda sudah menggunakan kafan, padahal niat anda untuk memberikan sebuah hadiah pada hari itu, nyatanya semua sirna!! Anda hanya menangisi jasad ibunda mu. Meratapinya tanpa henti-henti, menyesalkan semua apa yg sudah anda perbuat terhadap ibu anda, mengingat kembali kenangan bersama ibunda mu, menceritakan semua masalah pada ibu mu. Sekarang buka mata kalian pelan-pelan"
Tadinya di sekitar hening tiba-tiba semua menangis entah tahu apa sebabnya, apa ini yg di sebut sebuah Sugesti? Sayangnya aku tidak dapat merasakan emosinal tersebut, bagaimana rasanya menangisi orang tercinta. Sedih.. Bagaimana rasanya menangisi orang tercinta? Aku juga ingin merasakannya karena semua perasaan emosional atmosfer disini. Aku hanya memperhatikan mereka dari sini, dari atas atap sekolah.